Drs. KH. Saifullah Maksum, M.Si., yang akrab disapa Cak Ipul, adalah sosok yang tak terpisahkan dari sejarah berdirinya Jam'iyyah Mudarasah Al-Qur'an (JMQ). Jejak perjalanan hidupnya merupakan teladan sempurna tentang bagaimana fondasi keilmuan Al-Qur'an yang kokoh dapat melahirkan pemimpin yang berkontribusi luas bagi masyarakat, bangsa, dan agama.
Merintis Karier dari Kader JMQ
Sebelum menjadi tokoh nasional, Cak Ipul atau juga dikenal dengan sebut Gus Saiful adalah aktivis muda yang terlibat langsung dalam kelahiran JMQ. Pada periode ketiga kepengurusan, beliau dipercaya menjabat sebagai Ketua Umum JMQ – sebuah momen bersejarah dimana organisasi yang sebelumnya bernama IKMJ secara resmi bertransformasi menjadi Jam'iyyah Mudarasah Al-Qur'an (JMQ). Di bawah kepemimpinannya, JMQ menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang menjadi landasan legal formal organisasi, sekaligus menandai awal perkembangan JMQ ke wilayah yang lebih luas.
Dari Pesantren ke Arena Nasional: Sebuah Perjalanan Multidimensi
Kiprah Gus Saiful bagai mosaik yang merefleksikan kesempurnaan integrasi antara keilmuan agama dan pengabdian masyarakat:
- Pemimpin Organisasi Keagamaan: Saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PP Jam'iyyatul Qurra' wal Huffazh (JQH) NU (2018-2023), Wakil Ketua RMI PBNU (2015-2020), dan Direktur Forum Percepatan Transformasi Pesantren (FPTP).
- Aktivis & Politisi: Berpengalaman panjang sebagai Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (2009-2019) dan pernah menjabat sebagai Anggota DPR RI (2004-2009).
- Professional & Birokrat: Karirnya meliputi Anggota KPU RI (1999), Staf Khusus Menko Kesra (1993), dan Tenaga Ahli Kementerian PDT (2010-2014).
- Intelektual & Penulis: Telah melahirkan puluhan buku yang menjadi rujukan penting kalangan Nahdliyin, termasuk "Dialog Gus Dur-Gus Solah tentang Hubungan Agama dan Negara" dan "Biografi KH. Abdul Wahab Chasbullah".
Pondasi Keilmuan: Hafal Al-Qur'an Sejak Dini
Yang mungkin kurang diketahui banyak orang, sebelum memulai kuliah di PTIQ, Gus Saiful telah tabarukan tahfidz kepada KH. Abdullah Umar Al-Hafizh di Pondok Pesantren Tahaffuzhul Qur'an Kauman Semarang. Inilah fondasi spiritual dan intelektual yang membentuk karakter kepemimpinannya – menggabungkan kedalaman ilmu Al-Qur'an dengan visi kebangsaan yang luas.
Gus Saiful adalah bukti nyata bagaimana JMQ tidak hanya mencetak penghafal Al-Qur'an, tetapi juga melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa yang berkarakter Qur'ani. Perjalanannya dari Ketua Umum JMQ hingga menjadi tokoh nasional merupakan inspirasi tak ternilai bagi generasi muda, khususnya para aktivis JMQ, untuk terus berkontribusi dengan landasan iman dan taqwa.