Hj. Mursyidah Thahir, MA adalah salah satu pilar penting dalam sejarah berdirinya Jam'iyyah Mudarasah Al-Qur'an (JMQ). Sosoknya unik. Sebagai alumni IIQ bukan qariah, namun memiliki kharisma dakwah yang luar biasa dan menjadi Ketua I pertama JMQ yang turut membangun semangat intelektual-organisatoris di masa-masa awal.
Perjalanan hidup Yu Mur—sapaan akrabnya—telah diwarnai oleh pendalaman ilmu agama yang matang sejak dini. Lahir di Tegalpare, Banyuwangi pada 5 Mei 1956, pemikirannya diasah dalam tradisi pesantren yang kental, baik di Pondok Pesantren Darus Shalah pimpinan orangtuanya maupun di Pesantren Puteri Cukir, Jombang. Didikan yang mendalam inilah yang membekalinya menjadi seorang pendakwah yang piawai menyerap perhatian khalayak dan pakar di bidang hukum Islam serta tafsir.
Kiprahnya di JMQ berawal dari semangat kebersamaan yang melatarbelakangi kelahiran organisasi ini. Sebagai mahasiswi yang "merantau" dari Jawa Timur dan aktif menimba ilmu di Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ), beliau merasakan langsung kebutuhan akan sebuah wadah yang tidak hanya mengasah kemampuan akademik dan hafalan, tetapi juga memberikan kehangatan suasana kekeluargaan.
Ketika sebuah musyawarah bersejarah pada tahun 1980 di kediaman Ibu Nyai Hj. Sholihah Wahid Hasyim melahirkan organisasi yang saat itu bernama IKMJ (Ikatan Keluarga Mahasiswa Jawa Timur), Hj. Mursyidah Thahir, MA. dipercaya untuk menduduki posisi strategis sebagai Ketua I. Kepercayaan ini menunjukkan kapasitas kepemimpinan dan kematangan intelektualnya yang diakui oleh para senior dan pendiri organisasi. Pada pundak beliaulah, amanah menggerakkan roda organisasi bersama 27 anggota pertama diletakkan, memastikan semangat mudarasah dan kekeluargaan dapat tumbuh subur.
Dedikasinya terhadap JMQ berjalan beriringan dengan perjalanan karirnya yang cemerlang. Setelah menyelesaikan pendidikannya, beliau tidak hanya menjadi akademisi dan birokrat kampus (hingga menjabat Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan IIQ), tetapi juga aktif di panggung nasional. Beliau merupakan Anggota Komisi Fatwa MUI, Dewan Syari'ah Nasional, serta Ketua Bidang Hukum dan Advokasi PP Muslimat NU. Pada tahun 1981, beliau bahkan membuktikan komitmennya pada Al-Qur'an dengan meraih Juara II Musabaqah Hifzhil Qur'an tingkat DKI.
Profil Hj. Mursyidah Thahir, MA. adalah teladan nyata bagaimana seorang ahli di bidangnya (Dosen, Birokrat, dan Ulama Perempuan) tidak lupa akan akar persaudaraan dan pentingnya berkontribusi dari level paling dasar. Sebagai Ketua I Pertama JMQ, beliau adalah bukti bahwa semangat keilmuan, kepemimpinan, dan kharisma dakwah yang dijalankan dengan amanah dan keikhlasan dapat turut menopang sebuah organisasi untuk tumbuh berkembang, dari sebuah kelompok mudarasah sederhana, menjadi Jam'iyyah Mudarasah Al-Qur'an yang kokoh seperti sekarang ini.
